Glitter Text Generator at TextSpace.net

Sabtu, 10 Maret 2012

Johannes Kepler

Nama : Rindy Chairunisa
Npm  : 18511041
Kelas : 1PA09


Johannes Kepler (Penemu Hukum Pergerakan Planet-planet)

Johannes Kepler lahir di kota Weil der Stadt, Jerman, tanggal 27 Desember 1571. Johannes bertubuh kecil dan sering sakit-sakitan. Masa kanak-kanaknya tidak tenang dan tidak bahagia. Kala itu ayahnya bekerja sebagai tentara bayaran sehingga sering meninggalkan rumah, kadang hingga beberapa tahun. Ibunya pergi mendampingi ayahnya, Johannes dititipkan pada kakeknya. Kakeknya, seorang Kristen yang tulus, senantiasa menguatkan iman Johannes. Meskipun miskin, kakek Johannes menyadari arti pendidikan, sehingga ia menyekolahkan Johannes. Kemampuan akademik anak ini segera menarik perhatian para gurunya.
Ayahnya, Heinrich, membuka usaha losmen. Heinrich tidak mau membiayai sekolah putranya. Akan tetapi ia memperlakukan Johannes sebagai tenaga murah yang bisa dipekerjakan di losmennya sehingga ia mengeluarkan anaknya dari sekolah. Ketika usaha losmennya mengalami kemunduran, tenaga Johannes tidak diperlukan lagi. Dengan dukungan mantan guru-gurunya, Johannes berhasil memperoleh beasiswa dari Bangsawan Wurttemberg untuk melanjutkan sekolahnya. Dengan enggan ayahnya mengizinkan dia kembali ke sekolah.

Pendidikan Johannes Kepler
Bangsawan Wurttemberg yang murah hati itu terus menyediakan beasiswa hingga Johannes Kepler kuliah di Universitas Tubingen tahun 1587. Di universitas ini, Kepler mempelajari bahasa Latin, Ibrani, Yunani, Alkitab, matematika, dan astronomi. Dua mata pelajaran terakhir diajarkan oleh Michael Mastlin. Dia adalah satu di antara sedikit guru besar astronomi waktu itu yang mengakui pendapat Copernicus bahwa planet-planet, termasuk bumi, berputar mengelilingi matahari. Hampir semua cendekiawan masa itu meyakini bahwa bumilah yang menjadi pusat sistem tata surya.
Kepler meraih gelar Bachelor of Arts tahun 1588 dan Master of Arts tahun 1591. Kemudian dia melanjutkan pendidikannya dalam bidang teologi di Tubingen. Pada usia remaja Kepler sudah menjadi Kristen yang sungguh-sungguh dan membaktikan dirinya untuk Tuhan.
Begitu menyelesaikan pendidikannya, Kepler bermaksud melayani Tuhan sebagai pendeta gereja Luther. Namun, Tuhan rupanya mempunyai rencana lain bagi pemuda yang penuh bakat ini. Tahun 1594, untuk menggantikan guru matematika yang meninggal dunia, Kepler diminta mengajar di sebuah sekolah menengah yang diasuh gereja Luther di Graz, Austria. Meskipun studi teologinya belum selesai, Kepler merasa terpanggil oleh Tuhan untuk menerima tugas tersebut.

Asronomi dan Astrologi
Selain mengajar, Kepler juga menjadi ahli matematika di daerah Graz. Tugasnya antara lain menyurvei tanah, menyelesaikan sengketa mengenai ketepatan timbangan berat dan ukuran panjang yang dipakai dalam perdagangan, dan membuat penanggalan. Penanggalan yang dipakai pada zaman Kepler hampir sama dengan penanggalan kita sekarang. Selain berisi daftar hari, penanggalan sekarang juga memuat keterangan tentang hari libur umum, hari libur sekolah, dan keadaan bulan (bulan purnama, bulan sabit, dsb.). Ada juga penanggalan yang mencantumkan tanggal kegiatan olah raga, layanan sosial, hari gajian, dsb..
Pada zaman Kepler, penanggalan juga diharapkan berisi informasi penting dalam kehidupan sehari-hari. Informasi itu juga mencakup petunjuk kepada para petani mengenai waktu menanam dan menuai, petunjuk kepada para pemimpin mengenai kampanye militer, urusan cinta, dsb..
Sekarang kita tahu bahwa kedudukan nisbi matahari, bulan, dan bumi, dan sudut bumi pada porosnya, bersama-sama menentukan pergantian musim sepanjang tahun, menentukan fase bulan, juga pasang surut laut, gerhana matahari, bulan, dsb. Kejadian-kejadian ini berdampak pada pertanian, perikanan, perencanaan militer, dll. (Bahkan dalam zaman modern, serangan militer disesuaikan dengan waktu pasang surut laut, musim, dan posisi bulan).
Dengan pengetahuan mutakhir semacam ini, kita bisa membedakan antara kesimpulan yang didasarkan atas ilmu astronomi dan pernyataan takhayul yang didasarkan atas astrologi. Pada zaman Kepler, masyarakat umum dan para ilmuwan sering kebingungan membedakan antara astronomi dan astrologi. Karena pengetahuan mereka mengenai gerakan atau pengaruh benda angkasa sangat terbatas, para ilmuwan tidak percaya bahwa ada kejadian di bumi yang dipengaruhi oleh peristiwa yang teramati di langit.
Kepler terus membuat penanggalan. Namun, dia bertekad untuk memeriksa kecermatan ramalan astrologi guna mengetahui apakah ramalan-ramalan itu layak dipercaya. Sebagai bagian dari upaya tersebut, tahun 1601 Kepler menerbitkan buku yang "menolak pandangan takhayul yang mengatakan bahwa bintang-bintang menentukan hidup manusia”. Kepler juga terus menolak aspek lain dari astrologi.

Gerakan planet
Kepler sangat yakin bahwa "Alam, dunia manusia, dunia Allah -- ketiganya sangat harmonis”. Demikian alasannya, karena dunia diciptakan oleh Pencipta yang cerdas. Maka dunia harus berfungsi menurut pola yang logis. Bagi dia, pemikiran bahwa alam semesta ini kacau-balau tidak cocok dengan kemahabesaran Allah. Kepler terus melanjutkan penelitiannya, sementara banyak ilmuwan lain yang menyerah.
Karena tidak adanya data yang akurat mengenai kedudukan planet-planet selama jangka waktu tertentu, Kepler mendasarkan upaya awalnya untuk menemukan pola gerakan planet atas filsafat dan matematika bangsa Yunani kuno. Gagasan ini dikemukakannya dalam buku "Mysterium Cosmographicum", tahun 1595. Meskipun banyak dari gagasannya kelak terbukti tidak benar (ini wajar dalam ilmu), buku tersebut menarik perhatian ahli astronomi Denmark, Tycho Brahe.
Tycho Brahe sangat terkesan oleh kemampuan matematika Kepler dan hasratnya untuk menerapkan matematika pada astronomi. Ia kemudian mengajak Kepler untuk bergabung dalam timnya. Para astronom ini telah bertahun-tahun mengikuti pergerakan planet-planet, tapi belum bisa memahami lintasan-lintasan rumit yang mereka lihat. Tahun 1600, Kepler bergabung dengan Tycho Brahe di observatoriumnya di Praha. Saat itu Kepler telah mempunyai akses kepada data yang diperlukan untuk bisa menyelidiki gerakan planet-planet secara ilmiah. Kepler masih harus menghabiskan waktu berbulan-bulan membenamkan diri dalam kerja hitung-menghitung yang rumit dan melelahkan untuk meyakinkan bahwa teorinya memuaskan pengamatan Tycho. Buku besarnya Astronomia Nova, diterbitkan tahun 1609, dia  menyuguhkan bagian pertama dari dua hukum pergerakan planet.
1.      Hukum I Kepler:
Orbit setiap planet mengelilingi matahari berbentuk elips. Matahari terletak pada salah satu titik fokus elips. Karena garis edar (orbit) planet berbentuk elips, selama revolusi, palnet kadang-kadang dekat dengan matahari dan kadang-kadang dekat jauh dari matahari. Titik terjauh disebut aphelium yang berjarak kira-kira 152 juta km dan dicapai pada tanggal 1 Juli. Titik terdekat disebut perihelium yang berjarak kira-kira 147 juta km dan dicapai pada tanggal 1 Januari. Pergerakan planet-planet mengelilingi matahari disebabkan setiap anggota tata surya memiliki gaya tarik atau gravitasi. Pada saat planet di lintasan aphelium, pengaruh gravitasi matahari terhadap planet lebih kecil. Akibatnya berpengaruh pada kecepatan edar palnet, di titik perihelium lebih cepat dan dititik aphelium lebih lambat, bila dibandingkan dengan kecepatan rata-ratanya.
Lebih lanjut Kepler menunjukkan bahwa planet tidak bergerak pada jarak yang sama dalam jangka waktu yang sama (yaitu dengan kecepatan tetap), seperti yang diperkirakan semula. Maka:
2.      Hukum II Kepler:
Garis yang menghubungkan antara planet dan matahari selama revolusi planet itu membentuk bidang yang sama luasnya dalam jangka waktu yang sama. Ini berarti bahwa planet bergerak lebih cepat ketika berada dekat matahari dan lebih lambat ketika jauh dari matahari.
Sepuluh tahun kemudian Kepler mengeluarkan hukum ketiganya:
3.      Hukum III Kepler
Kuadrat waktu yang diperlukan oleh planet untuk menyelesaikan satu kali orbit sebanding dengan pangkat tiga jarak rata-rata planet-planet tersebut dari matahari. Kepler menetapkan asas ketiga gerakan planet. Secara matematis asas itu menetapkan waktu yang diperlukan planet untuk mengorbit mengelilingi matahari dengan jarak rata-rata planet itu dari matari.
Iman kristiani Kepler membimbingnya kepada pemikiran yang akhirnya memungkinkan dia menguraikan teka-teki gerakan planet, sementara banyak ilmuwan lain telah menyerah dan tidak melanjutkan upaya mereka. Kepler mencari dan menemukan pola logis sederhana dalam gerakan planet yang mencerminkan kemahabesaran Allah. Seperti dikatakan Kepler, "Kita melihat bagaimana Allah, bagaikan seorang arsitek, menciptakan dunia sesuai dengan tatanan dan pola yang mengatur semuanya sedemikian sempurna”.

Temuan lain
Hukum Kepler tentang gerakan planet adalah sumbangannya yang terbesar bagi ilmu pengetahuan. Hukum ini berdampak besar terhadap pemikiran ilmiah dan kelak menyediakan landasan bagi karya Sir Isaac Newton mengenai gaya tarik bumi. Namun, Kepler juga memberikan banyak sumbangan lain kepada ilmu pengetahuan. Dia menemukan bintang baru (supernova), menganalisis cara kerja mata manusia, meningkatkan kemampuan teleskop, dan beberapa sumbangan dalam bidang optik. Dia mempublikasikan data akurat mengenai kedudukan bintang dan planet yang sangat berharga bagi para pelaut. Dia memberikan sumbangan kepada matematika, termasuk cara penghitungan yang lebih cepat dan cara menentukan volume banyak benda padat.
Kepler diakui sebagai salah satu pendiri ilmu pengetahuan modern. "Dalam ketiga bukunya, "Mysterium Cosmographicum", "Astronomia Nova", dan "Harmonica Mundi", dia mengawali proses yang akhirnya mengganti takhayul dengan nalar."

Hidup penuh tragedi
Setelah menderita sakit berat beberapa lama, Johannes Kepler meninggal dunia di Regensburg, Jerman, tanggal 15 November 1630, dalam usia 58 tahun. Hidup Kepler penuh tragedi. Ketidakbahagiaan pada masa kanak-kanaknya disusul dengan penderitaan sesudah ia berkeluarga. Tiga dari enam anaknya meninggal sewaktu masih kecil, kemudian disusul dengan kematian istri pertamanya.
Dia juga mengalami penganiayaan karena agama. Pada zaman Kepler, para penguasa mengharuskan rakyat menganut agama seperti yang mereka anut, tapi Kepler menolak mengubah kepercayaannya. Dia membaca Alkitab secara teratur dan menolak setiap aturan buatan manusia yang menurut keyakinannya bertentangan dengan Alkitab. Pendirian ini menyebabkan dia berkali-kali mengalami penganiayaan berat.
Kejadian traumatis lain dialami Kepler ketika ibunya yang masih percaya takhayul dituduh tukang sihir dan diseret ke pengadilan. Seandainya diputuskan bersalah, pasti ibunya akan disiksa dan dibakar hidup-hidup. Hanya berkat kelihaian pembelaan Keplerlah ibunya bisa selamat.

Kesimpulan
Kita bisa mengamati dan belajar dari tokoh Johannes Kepler bahwa tidak mudah memperoleh pengetahuan yang luas. Dengan usaha yang keras dan selalu berkeingintahuan yang sangat tinggi mendorong kita untuk tidak menyerah dalam mencari ilmu. Beliau mempelajari kejadian-kejadian yang terjadi dalam ilmu astonomi, beliau berpikir nalar dan rasional bahwa kejadian di bumi di pengaruhi oleh peristiwa-peristiwa yang ada di langit. Tetapi cara pandang masyarakat pada zaman itu tergolong masih mempercayai mitos-mitos, kepercayaan dan pernyataan takhayul. Karena pengetahuan mereka mengenai gerakan atau pengaruh benda angkasa sangat terbatas, para ilmuwan juga tidak percaya bahwa ada kejadian di bumi yang dipengaruhi oleh peristiwa yang teramati di langit. Ia tidak menyerah dan akan meyakinkan bahwa pendapatnya itu benar. Ia pun mulai meneliti untuk menemukan pola pergerakan planet-planet. Setelah bertahun tahun ia belajar, akhirnya dia mampu menemukan tiga hukum pergerakan planet-planet. Hukum Kepler tentang gerakan planet adalah sumbangannya yang terbesar bagi ilmu pengetahuan. Hukum ini sangat berdampak besar terhadap pemikiran ilmiah. Kepler juga memberikan banyak sumbangan lain kepada ilmu pengetahuan. Dia menemukan bintang baru (supernova), menganalisis cara kerja mata manusia dan sebagainya. Dan  berkat Kepler, ibunya tidak jadi disiksa dan di bakar hidup-hidup. Karena pada saai itu ibunya di tuduh tukang sihir yang masih percaya dengan takhayul. Dia membela dengan berpikir logis kepada orang-orang yang menuduh ibunya.
Sumber :
Abdul Khali, dkk. ; Sains Fisika; Bumi Aksara


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Flying Cute Pink Butterfly Pink Clover