Glitter Text Generator at TextSpace.net

Rabu, 08 Mei 2013

KEPRIBADIAN SEHAT MENURUT CARL ROGERS

Nama : Rindy chairunisa
Npm  : 18511041
Kelas : 2PA08






Kepribadian Sehat menurut Carl Rogers

Carl rogers yang terkenal dalam mengembangkan client centered therapy atau yang disebut juga dengan terapi yang berpusat pada klien. Metode ini menganggap bahwa individu yang terganggu memiliki suatu tingkat kemampuan dan kesadaran tertentu dan mengatakan kepada kita banyak tentang pandangan rogers mengenai kodrat manusia. Rogers percaya bahwa orang-orang dibimbing oleh persepsi sadar mereka sendiri tentang diri mereka dan dunia sekitar mereka bukan oleh kekuatan-kekuatan tak sadar yang tidak dapat mereka kontrol. Dalam karyanya dengan klien-klien, rogers mempertahankan bahwa kepribadian harus diperiksa dan dipahami melalui segi pandangan pribadi klien, yaitu pengalaman-pengalaman subjektifnya sendiri.


Perkembangan “Diri”

            Dalam masa kecil, anak mulai membedakan atau memisahkan salah satu segi pengalamannya dari semua yang lain-lainnya. Sgi ini adalah diri dan itu digambarkan dengan bertambahnya pengunaan kata “aku” dan “kepunyaanku”. Anak itu mengembangkan kemampuan untuk membedakan antara apa yang menjadi milik atau bagian dari dirinya dan semua benda lain yang dilihatm didengar, diraba, dan diciumnya ketika dia mulai membentuk suatu lukisan dan gambaran tentang siapa dia. Dengan kata lain, anak itu mengembangkan suatu “pengertian-diri” (self-concept).
            Sebagai bagian dari self-concept, anak itu juga menggambarkan dia akan menjadi siapa atau mungkin ingin menjadi siapa. Gambaran-gambaran itu dibentuk oleh suatu akibat dari bertambahnya kompleks interaksi-interkasi dengan orang lain. Dengan mengamati reaksi dari orang-orang lain terhadap tingkah lakunya sendiri, anak itu secara ideal mengembangkan suatu pola gambaran gambaran diri yang konsisten, suatu keseluruhan yang terintegrasi di mana kemungkinan adanya beberapa ketidakharmonisan antara diri sebagaimana adanya dan diri sebagimana yang mungkin diinginkan untuk menjadi diperkecil. Dalam individu yang sehat dan yang mengaktualisasikan diri muncullah suatu pola yang berkaitan. Situasi yang berbeda untuk seorang individu yang mendapat gangguan emosional.
            Cara cara khusus bagaimana diri itu berkembang dan apakah dia akan menjadi sehat atau tidak tergantung pada cinta yang diterima anak itu dalam masa kecil. Pada waktu diri itu mulai berkembang, anak itu juga belajar membutuhkan cinta. Rogers menyebut kebutuhan ini “penghargaan positif” (positive regrad).


Positive Regrad

        Positive regrad, suatu kebutuhan yang memaksa dan merembes, dimiliki semua manusia; setiap anak terdorong untuk mencari positive regrad. Akan tetapi tidak setiap anak akan menemukan kepuasan yang cukup akan kebutuhan ini. Anak puas kalau dia menerima kasih sayang,cinta, dan persetujuan dari orang orang lain, tetapi dia kecewa kalau dia menerima celaaan dan kurang mendapat cinta dan kasih sayang. Anak akan tumbuh menjadi suatu kepribadian yang sehat tergantung pada sejauh manakah kebutuhan akan positive regrad ini dipuaskan dengan baik.
            Self concept yang berkembang dari anak itu sangat dipengaruhi oleh ibu. Bagaimana kalau dia tidak memberikan positive regrad kepada anak? Bagaimaana kalau dia mencela dan menolak tingkah laku anaknya? Anak itu mengamati suatu celaan (meskipun hanya berfokus pada salah satu segi tingkah laku) sebagai suatu celaan yang luas dan tersebar dalam setiap segi dari adanya. Anak itu menjadi peka terhadap setiap tanda penolakan dan segera mulai merencanakan tingkah lakunya menurut reaksi yang diharapkan akan diberikan.
            Dalam hal ini, anak mengaharapkan bimbingan tingkah lakunya dari orang-orang lain, bukan dari dirinya sendiri. Karena dia telah merasa kecewa, maka kebutuhan akan positve regrad yang sekarang bertambah kuat, makin lama makin mengerahkan energi dan pikiran. Anak itu harus bekerja keras untuk positive regrad dengan mengorbankan aktualisasi diri :
            Anak dalam situasi ini mengembangkan apa yang disebut Rogers “penghargaan positif bersyarat” (conditional positive regrad). Kasih sayang dan cinta yang diterima anak adalah syarat terhadap tingkah lakunya yang baik.
            Kemudian ada syarat utama bagi timbulnya keribadian sehat yaitu penerimaan “penghargaan positif tanpa syarat” (unconditional regrad) pada masa kecil. Hal ini berkembang apabila ibu memberikan cinta dan kasih sayang tanpa memperhatikan bagaimana anak bertingkah laku. Cinta dan kasih sayang yang diberikan dengan bebas ini, dan sikap yang ditampilkannya bagi anak itu menjadi sekumpulan norma dan standar yang diinternalisasikan, sama seperti halnya sikap-sikap ibu yang memperhatikan conditional positive regrad diinternalisasikan oleh anaknya. Anak-anak yang tumbuh dengan perasaan unconditional positive regard tidak akan mengembangkan syarat-syarat penghargaan. Mereka merasa diri berharga dalam semua syarat. Dan jika syarat-syarat penghargaan tidak ada maka tidak ada kebutuhan untuk bertingkah laku defensive. Tidak aka nada ketidakharmonisan antara diri dan persepsi terhadap kenyataan.


Motivasi Orang Sehat : Aktualisasi

           Dalam sistem kepribadian aktualisasi diri yang memelihara, meningkatkan semua segi individu. Karena itu kecenderungan aktualisasi itu memungkinkan organisme hidup terus dengan membantu dan mempertahankan kebutuhan kebutuhan jasmaniah dasar.
                Aktualisai diri adalah proses menjadi diri sendiri dan mengembangkan sifat-sifat serta potensi-potensi psikologisnya yang unik. Rogers percaya bahwa manusia memiliki dorongan yang dibawa sejak lahir untuk menciptakan dan bahwa hasil ciptaan yang sangat penting adalah diri orang sendiri, suatu tujuan yang dicapai jauh lebih sering oleh orang-orang yang sehat daripada oleh orang-orang yang sakit secara psikologis.

Orang yang Berfungsi Sepenuhnya
 


Rogers memberikan lima sifat orang yang berfungsi sepenuhnya :
1.      Keterbukaan pada Pengalaman
Merupakan kepribadian yang fleksibel, tidak hanya mau menerima pengalaman-pengalaman yang diberikan oleh oleh kehidupan, tetapi juga dapat menggunakannya dalam membuka kesempatan-kesempatan persepsi dan ungkapan baru.
2.      Kehidupan Eksistensial
Merupakan kepribadian yang sehat dan terbuka kepada segala sesuatu momen yang terjadi serta dapat  berubah dengan mudah sebagai respon atas pengalaman momen yang berikutnya.
3.      Kepercayaan Terhadap Organisme Orang Sendiri
Sebagai pengalaman yang menghidupkan individu agar jauh lebih sehat dengan mempertimbangkan segi situasi serta memperhitungkan keputusan yang akan memuaskan.
4.      Perasaan Bebas
Rogers percaya bahwa semakin seseorang sehat secara psikologis, semakin juga ia mengalami kebebasan untuk memilih dan bertindak. Orang yang sehat dapat memilih dengan bebas tanpa adanya paksaan-paksaan atau rintangan-rintangan antara alternatif pikiran dan tindakan. Tambahan lagi, orang yang berfungsi sepenuhnya memiliki sesuatu perasaan berkuasa secara pribadi mengenai kehidupan dan percaya bahwa masa depan tergantung pada dirinya, tidak diatur oleh tingkah laku, keadaan atau peristiwa-peristiwa masa lampau. Karena merasa bebas dan berkuasa ini maka orang yang sehat melihat sangat banyak pilihan dalam kehidupan dan merasa mampu melakukan apa saja yang mungkin ingin dilakukannya.
5.      Kreativitas
Rogers percaya bahwa orang-orang yang berfungsi sepenuhnya lebih mampu menyesuaikan diri dan bertahan terhadap perubahan-perubahan yang drastis dalam kondisi-kondisi lingkungan. Mereka memiliki kreativitas dan spontanitas untuk menanggulangi perubahan-perubahan traumatis sekalipun, seperti dalam pertempuran atau bencana-bencana alamiah. Jadi, Rogers melihat orang-orang yang berfungsi sepenuhnya merupakan “barisan depan yang layak” dalam proses evolusi manusia.

Sumber :
Schultz, Duane. 1991. Psikologi Pertumbuhan Model-Model Kepribadian Sehat. Yogyakarta : Kanisius.

Flying Cute Pink Butterfly Pink Clover