Glitter Text Generator at TextSpace.net

Selasa, 25 Oktober 2011

Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusastraan

Nama : Rindy Chairunisa
Npm  : 18511041
Kelas : 1PA09

Konsepi Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusastraan

A. Pendekatan Kesusastraan.

Ilmu Budaya Dasar dinamakan Basic Humanities,berasal dari bahasa inggris The Humanities. Istilah ini berasal dari  bahasa latin Humanus yang berarti manusia, berbudaya dan halus. Maka dengan mempelajari The Humanities orang akan menjadi lebih manusiawi, berbudaya dan halus. Pada umumnya the humanities mencakup filsafat, teologi, seni dan cabang-cabangnya termasuk sastra, sejarah, cerita rakyat dan sebagainya.
Seni termasuk sastra memegang peranan yang penting dalan the humanities. Ini terjadi karena seni merupakan ekspresi nilai-nilai kemanusiaan. Karena seni memegang peranan penting, maka seniman sebagai pencipta karya seni juga penting, meskipun yang lebih penting adalah karyanya. Seniman adalah media penyampai nilai-nilai kemanusiaan. Kepekaannya menyebabkan ia mampu menangkap hal yang lepas dari pengamatan orang lain.
Sedangkan sastra mempunyai peranan yang lebih penting. Alasan pertama, karena sastra mempergunakan bahasa.  Sementara itu, bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hampir semua pernyataan kegiatan manusia. Sastra juga lebih mudah berkomunikasi, karena hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat, yang juga mempergunakan bahasa adalah abstraksi. Cinta kasih, kebebasan, kebahagiaan dan lainnya yang digarap oleh filsafat adalah abstrak. Sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.
B. Ilmu Budaya Dasar Yang dihubungkan Prosa.
Prosa kadang disebut narrative fiction, prose fiction atau fiction saja. Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan diartikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pameran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi.
Dalam kesusastraan kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.
Prosa lama meliputi :
1.      Dongeng:
2.      Hikayat
3.      Sejarah
4.      Epos   
5.      Cerita Pelipur Lara
Prosa baru Meliputi :
1.      Cerpen
2.       Novel
3.      Biografi
4.       Kisah
5.       Otobiografi
C. Nilai-nilai dalam prosa fiksi.
Nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra adalah :
1. Prosa fiksi memberikan kesenangan.
Keistimewaanya pembaca dapat pengalaman seperti mengalami sendiri peristiwa tersebut. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjunginya atau yang tak mungkin dikunjungi selama hidupnya.
2. Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi.
3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi mentimulasi imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat  prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan dengan pengalamannya bersama individu lain.
Berkenaan dengan moral, karya sastra dibagi dua, yaitu :
1.      Karya sastra yang menyuarakan aspirasi zamanya, mengajak pembaca mengikuti yang dikehendaki zamannya.
2. Karya sastra yang menyuarakan gejolak zamannya, mengajak biasanya tidak mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu, akan tetapi untuk merenung.

D. Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan Dengan Puisi
Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui media bahasa artistik/estetik yang padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
Kepuitisan, keartistikan/keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
1.      Figura bahasa gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, sehingga puisi menarik.
2.      Kata-kata yang ambiquitas, yaitu kata-kata yang bermakna ganda.
3.      Kata-kata yang berjiwa, yaitu kata-kata yang sudah berisi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup.
4.      Kata yang berkonotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
5.      Pengulangan, berfungsi untuk mengintensikan hal-hal yang dilukiskan, sehingga lebih menggugah hati.

Alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar karena :
1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan“. Pendekatan pada pengalaman perwakilan dapat dilakukan dengan suatu kemampuan yang disebut ” Imaginative Entry “.
2. Puisi dan Keinsyafan / Kesadaran Individual
Dengan puisi mahasiswa dapat menjenguk hati/pikiran manusia, baik diri sendiri maupun orang lain. Karena melalui puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia menjelaskan pengalaman setiap orang.
3. Puisi dan keinsyafan sosial.
Puisi memberitahukan manusia sebagai mahluk sosial yang terlibat dalam isue dan problem sosial.
Secara imajinatif puisi menafsirkan situasi dasar manusia sosial berupa :
-          Penderitaan atas ketidak adilan
-          Perjuangan untuk kekuasaan
-          Konflik dengan sesamanya
-          Pemberontakan terhadap hukum Tuhan
Puisi sarat akan nilai etika, estetika dan juga kemanusiaan. Nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi adalah cinta kasih yang didalamnya terdapat kasih sayang, cinta, kemesraan dan renungan.

Sumber:
NUGROHO, WIDYO – ACHMAD MUCHJI; ILMU BUDAYA DASAR; Seri Diktat Kuliah; UNIVERSITAS GUNADARMA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Flying Cute Pink Butterfly Pink Clover