Npm : 18511041
Kelas : 2PA08
Kepribadian
Sehat menurut Carl Rogers
Carl
rogers yang terkenal dalam mengembangkan client
centered therapy atau yang disebut juga dengan terapi yang berpusat pada
klien. Metode ini menganggap bahwa individu yang terganggu memiliki suatu
tingkat kemampuan dan kesadaran tertentu dan mengatakan kepada kita banyak
tentang pandangan rogers mengenai kodrat manusia. Rogers percaya bahwa
orang-orang dibimbing oleh persepsi sadar mereka sendiri tentang diri mereka
dan dunia sekitar mereka bukan oleh kekuatan-kekuatan tak sadar yang tidak
dapat mereka kontrol. Dalam karyanya dengan klien-klien, rogers mempertahankan
bahwa kepribadian harus diperiksa dan dipahami melalui segi pandangan pribadi
klien, yaitu pengalaman-pengalaman subjektifnya sendiri.
Perkembangan
“Diri”
Dalam
masa kecil, anak mulai membedakan atau memisahkan salah satu segi pengalamannya
dari semua yang lain-lainnya. Sgi ini adalah diri dan itu digambarkan dengan
bertambahnya pengunaan kata “aku” dan “kepunyaanku”. Anak itu mengembangkan
kemampuan untuk membedakan antara apa yang menjadi milik atau bagian dari
dirinya dan semua benda lain yang dilihatm didengar, diraba, dan diciumnya
ketika dia mulai membentuk suatu lukisan dan gambaran tentang siapa dia. Dengan
kata lain, anak itu mengembangkan suatu “pengertian-diri” (self-concept).
Sebagai
bagian dari self-concept, anak itu
juga menggambarkan dia akan menjadi siapa atau mungkin ingin menjadi siapa.
Gambaran-gambaran itu dibentuk oleh suatu akibat dari bertambahnya kompleks
interaksi-interkasi dengan orang lain. Dengan mengamati reaksi dari orang-orang
lain terhadap tingkah lakunya sendiri, anak itu secara ideal mengembangkan
suatu pola gambaran gambaran diri yang konsisten, suatu keseluruhan yang
terintegrasi di mana kemungkinan adanya beberapa ketidakharmonisan antara diri
sebagaimana adanya dan diri sebagimana yang mungkin diinginkan untuk menjadi
diperkecil. Dalam individu yang sehat dan yang mengaktualisasikan diri muncullah
suatu pola yang berkaitan. Situasi yang berbeda untuk seorang individu yang
mendapat gangguan emosional.
Cara
cara khusus bagaimana diri itu berkembang dan apakah dia akan menjadi sehat
atau tidak tergantung pada cinta yang diterima anak itu dalam masa kecil. Pada
waktu diri itu mulai berkembang, anak itu juga belajar membutuhkan cinta.
Rogers menyebut kebutuhan ini “penghargaan positif” (positive regrad).
Positive
Regrad
Positive regrad, suatu kebutuhan yang memaksa dan merembes, dimiliki semua
manusia; setiap anak terdorong untuk mencari positive regrad. Akan tetapi tidak setiap anak akan menemukan
kepuasan yang cukup akan kebutuhan ini. Anak puas kalau dia menerima kasih
sayang,cinta, dan persetujuan dari orang orang lain, tetapi dia kecewa kalau
dia menerima celaaan dan kurang mendapat cinta dan kasih sayang. Anak akan
tumbuh menjadi suatu kepribadian yang sehat tergantung pada sejauh manakah kebutuhan
akan positive regrad ini dipuaskan
dengan baik.
Self concept yang berkembang dari anak
itu sangat dipengaruhi oleh ibu. Bagaimana kalau dia tidak memberikan positive
regrad kepada anak? Bagaimaana kalau dia mencela dan menolak tingkah laku
anaknya? Anak itu mengamati suatu celaan (meskipun hanya berfokus pada salah
satu segi tingkah laku) sebagai suatu celaan yang luas dan tersebar dalam
setiap segi dari adanya. Anak itu menjadi peka terhadap setiap tanda penolakan
dan segera mulai merencanakan tingkah lakunya menurut reaksi yang diharapkan
akan diberikan.
Dalam
hal ini, anak mengaharapkan bimbingan tingkah lakunya dari orang-orang lain,
bukan dari dirinya sendiri. Karena dia telah merasa kecewa, maka kebutuhan akan
positve regrad yang sekarang
bertambah kuat, makin lama makin mengerahkan energi dan pikiran. Anak itu harus
bekerja keras untuk positive regrad
dengan mengorbankan aktualisasi diri :
Anak
dalam situasi ini mengembangkan apa yang disebut Rogers “penghargaan positif bersyarat”
(conditional positive regrad). Kasih
sayang dan cinta yang diterima anak adalah syarat terhadap tingkah lakunya yang
baik.
Kemudian
ada syarat utama bagi timbulnya keribadian sehat yaitu penerimaan “penghargaan
positif tanpa syarat” (unconditional
regrad) pada masa kecil. Hal ini berkembang apabila ibu memberikan cinta
dan kasih sayang tanpa memperhatikan bagaimana anak bertingkah laku. Cinta dan
kasih sayang yang diberikan dengan bebas ini, dan sikap yang ditampilkannya
bagi anak itu menjadi sekumpulan norma dan standar yang diinternalisasikan,
sama seperti halnya sikap-sikap ibu yang memperhatikan conditional positive regrad diinternalisasikan oleh anaknya. Anak-anak
yang tumbuh dengan perasaan unconditional
positive regard tidak akan mengembangkan syarat-syarat penghargaan. Mereka merasa
diri berharga dalam semua syarat. Dan jika syarat-syarat penghargaan tidak ada
maka tidak ada kebutuhan untuk bertingkah laku defensive. Tidak aka nada ketidakharmonisan
antara diri dan persepsi terhadap kenyataan.
Motivasi
Orang Sehat : Aktualisasi
Dalam
sistem kepribadian aktualisasi diri yang memelihara, meningkatkan semua segi
individu. Karena itu kecenderungan aktualisasi itu memungkinkan organisme hidup
terus dengan membantu dan mempertahankan kebutuhan kebutuhan jasmaniah dasar.
Aktualisai
diri adalah proses menjadi diri sendiri dan mengembangkan sifat-sifat serta
potensi-potensi psikologisnya yang unik. Rogers percaya bahwa manusia memiliki
dorongan yang dibawa sejak lahir untuk menciptakan dan bahwa hasil ciptaan yang
sangat penting adalah diri orang sendiri, suatu tujuan yang dicapai jauh lebih
sering oleh orang-orang yang sehat daripada oleh orang-orang yang sakit secara
psikologis.
Orang
yang Berfungsi Sepenuhnya
Rogers memberikan lima sifat orang yang berfungsi
sepenuhnya :
1. Keterbukaan
pada Pengalaman
Merupakan kepribadian yang fleksibel, tidak
hanya mau menerima pengalaman-pengalaman yang diberikan oleh oleh kehidupan,
tetapi juga dapat menggunakannya dalam membuka kesempatan-kesempatan persepsi
dan ungkapan baru.
2. Kehidupan
Eksistensial
Merupakan kepribadian yang sehat dan
terbuka kepada segala sesuatu momen yang terjadi serta dapat berubah dengan mudah sebagai respon atas
pengalaman momen yang berikutnya.
3. Kepercayaan
Terhadap Organisme Orang Sendiri
Sebagai pengalaman yang menghidupkan
individu agar jauh lebih sehat dengan mempertimbangkan segi situasi serta
memperhitungkan keputusan yang akan memuaskan.
4. Perasaan
Bebas
Rogers percaya bahwa semakin seseorang
sehat secara psikologis, semakin juga ia mengalami kebebasan untuk memilih dan
bertindak. Orang yang sehat dapat memilih dengan bebas tanpa adanya
paksaan-paksaan atau rintangan-rintangan antara alternatif pikiran dan tindakan.
Tambahan lagi, orang yang berfungsi sepenuhnya memiliki sesuatu perasaan
berkuasa secara pribadi mengenai kehidupan dan percaya bahwa masa depan
tergantung pada dirinya, tidak diatur oleh tingkah laku, keadaan atau
peristiwa-peristiwa masa lampau. Karena merasa bebas dan berkuasa ini maka
orang yang sehat melihat sangat banyak pilihan dalam kehidupan dan merasa mampu
melakukan apa saja yang mungkin ingin dilakukannya.
5. Kreativitas
Rogers percaya bahwa orang-orang yang berfungsi
sepenuhnya lebih mampu menyesuaikan diri dan bertahan terhadap perubahan-perubahan
yang drastis dalam kondisi-kondisi lingkungan. Mereka memiliki kreativitas dan
spontanitas untuk menanggulangi perubahan-perubahan traumatis sekalipun,
seperti dalam pertempuran atau bencana-bencana alamiah. Jadi, Rogers melihat
orang-orang yang berfungsi sepenuhnya merupakan “barisan depan yang layak”
dalam proses evolusi manusia.
Sumber :
Schultz, Duane. 1991. Psikologi Pertumbuhan Model-Model
Kepribadian Sehat. Yogyakarta : Kanisius.