Nama : Rindy Chairunisa
NPM : 18511041
Kelas : 2PA08
Pengertian,
Tujuan dan Tips Tes Psikologi
Setiap
orang memiliki kemampuan dan motivasi yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan
karena pengaruh dari genetik dan lingkungan. Salah satu cabang ilmu yang dapat
mempelajari kemampuan dalam diri seseorang adalah ilmu psikologi. Menurut ilmu
psikologi, tingkat kemampuan seseorang dapat diukur berdasarkan kriteria tertentu. Tes psikologi terdapat dua macam, yaitu tes psikologi secara langsung dan tes psikologi online (secara tidak langsung). Tes psikologi online adalah mengerjakan tes psikologi di internet. Tes psikologi online dapat menghemat waktu. Kita bisa mengerjakan tes ini tanpa keluar dari rumah. Tetapi kekurangan dari tes psikologi online juga tidak sedikit. Biasanya soal-soal yang terdapat pada tes psikologi online adalah berbahasa inggris, jadi bisa memakan waktu kita untuk menterjemahkannya terlebih dahulu. Psikolog juga tidak bisa menilai langsung bagaimana mimik dan gerak tubuh kita pada saat mengerjakannya. Kadang kala hasilnya juga tidak sesuai dengan kepribadian kita yang sesungguhnya karena bisa saja terjadi manipulasi hasil. Sehingga hasilnya tidak valid. Maka dari itu lebih baik jika kita ingin mengikuti tes psikologi, ikutilah tes psikologi yang secara langsung. Walaupun waktu mengerjakannya tidak sebentar akan tetapi hasil yang kita terima bisa sesuai dengan kepribadian kita yang sesungguhnya. Pada dasarnya tes
psikologi dilakukan bukan untuk mengetahui siapa yang paling pintar maupun
siapa yang paling bagus, tetapi tes psikologi dilakukan untuk mengukur fungsi
kognitif dan emosi seseorang.
Adapun beberapa tujuan
peyelenggaraan tes psikologi, yaitu :
1. Mengetahui
bakat dan potensi seseorang. Hal ini berguna untuk mengarahkan seseorang dalam
memilih bidang aktivitas yang hendak dilakukan. Misalnya seseorang yang
memiliki kelebihan di bidang kemampuan verbal, akan lebih cocok bila diberikan
aktivitas yang banyak berhubungan dengan bidang pemasaran atau public relation.
Sementara, seseorang yang memiliki potensi pemikir, akan lebih sesuai jika
beraktivitas yang tidak menuntut bertemu dengan banyak orang.
2. Mengukur
tingkat kematangan seseorang. Misalnya seseorang dianggap matang apabila
memiliki kestabilan emosi yang baik serta mampu mengelola tingkat emosi mereka
dengan baik. Bagi mereka yang mudah mengalami stres saat menghadapi tekanan
yang berat, akan lebih sesuai jika beraktivitas yang tidak terlalu banyak membutuhkan
batasan waktu.
3. Kemampuan
adaptasi dan pembelajaran. Misalnya seseorang yang mudah beradaptasi dengan
lingkungan yang baru serta memiliki kemauan untuk terus belajar, tentu lebih
disukai daripada mereka yang cenderung statis dengan apa yang sudah
dimilikinya.
Dari tes psikologi,
karakter seseorang akan hal ini bisa dibaca melalui jawaban yang diberikan saat
tes berlangsung.
Tes Psikologi dalam
Kebutuhan Dunia Kerja
Dalam dunia kerja, yang dibutuhkan bukan hanya para
karyawan yang pintar secara IQ, melainkan yang memiliki kecerdasan secara
emosional yang baik. Dengan menggunakan tes psikologi, seseorang dapat
diketahui mampu bekerja dengan baik sesuai etika yang berlaku dalam perusahaan
atau tidak. Jadi, bila ada seseorang yang dianggap kurang berkompeten memasuki
suatu posisi pekerjaan, dapat dideteksi sedari awal melalui tes psikologi.
Tes
psikologi yang biasanya disebut dengan psikotes tidak hanya dilakukan untuk
penerimaan karyawan baru, tetapi bisa digunakan untuk keperluan terapi, untuk
mengukur tingkat IQ seseorang, bahkan perkembangan mental. Berdasarkan hasil
psikotes, dapat diketahui skala kecerdasan dan perkembangan mental seseorang.
Psikotes
yang dilakukan dan dibuat oleh para ahli dalam dunia ilmu psikologi memiliki
pola yang tidak sama persis karena dipengaruhi oleh pendekatan tes psikologi
yang digunakan. Jadi, bisa saja setiap perusahaan memiliki pola tes psikologi
yang berbeda-beda meskipun komponen tesnya sama.
Ada pula beberapa jenis tes psikologi yang
dipergunakan dalam proses pengujian untuk meyeleksi calon tenaga kerja. Akan
tetapi tidak selalu semua jenis tes diberikan kepada testee (subjek yang dites). Pemberian soal tes ini bergantung pada
keperluannya. Menurut Lee J. Cronbach, dalam Essentials of Psychological
Testing edisi tahun 1949, membagi dua kelompok besar tes psikologi, yaitu :
1.
Tes Kemampuan (inteligensi)
Tes
ini dimaksudkan untuk mengetahui prestasi maksimal yang diperlukan dalam
meneliti kemampuan dan kecakapan. Kecakapan merupakan potensi seseorang untuk
memperoleh tindakan melalui pelatihan. Seseorang tidak akan pernah tahu apakah
kecakapan itu kendati pun ia telah mencapai tingkat tertentu setelah pelatihan.
Kita tidak dapat meyakinkan bahwa dengan pelatihan dan motivasi yang lebih baik,
ia akan berbuat lebih baik. Adapun kemampuan adalah lebih nyata. Kemampuan
dapat diartikan sebagai prestasi seseorang atas tugas yang diberikan saat itu
dengan motivasi maksimal, tetapi tanpa pelatihan, kemampuan tak mungkin lebih
baik dari kecakapan. Terkadang faktor emosional turut mempengaruhi sehingga
kemampuan tidak dapat muncul seperti aslinya. Tes prestasi maksimal termasuk
dalam bentuk tes kemampuan. Tes kemampuan mendefinisikan kata yang digunakan
untuk memprediksi prestasi akademik, menjawab pertanyaan tentang pekerja yang
ahli dan yang bukan ahli, serta merespon tanda secara otomatis untuk memilih
pelamar dalam bidang tertentu.
2.
Tes Kebiasaan (Kepribadian)
Tes prestasi khusus dipakai dalam meneliti
kebiasaan dan kepribadian seseorang. Ada sedikit nilai yang menentukan seberapa
sopan peserta tes yang diinginkan. Aspek kepribadian peserta tes, misalnya
kejujuran, keterbukaan, emosi, dan lain-lain. Kepribadian biasanya dianalisis
dengan cara deskriptif, tanpa usaha yang dibuat untuk mempertimbangkan
sifat-sifat yang diharapkan.
Tips
untuk Mengikuti Tes Psikologi
Dalam tes
psikologi, materi tes bukanlah soal yang membutuhkan pemikiran berat. Bahkan soal
tes psikologi nyaris mirip dengan soal ujian yang diperuntukkan bagi siswa
sekolah dasar. Meski demikian, tidak semua orang mampu menjalani tes psikologi
dengan baik. Tidak sedikit orang yang gagal menjalani tes psikologi ini
sehingga gagal untuk masuk ke perusahaan yang mereka inginkan. Padahal, dengan
memahami beberapa kunci unutk sukses mengatasi tes psikologi, bukan tidak
mungkin seseorang bisa meraih kesuksesan dalam ujian tersebut.
Beberapa kunci atau hal
yang harus dipersiapkan seseorang pada saat hendak mengikuti tes psikologi, yaitu
:
1. Menyiapkan
stamina yang baik. Salah satunya adalah dengan cara cukup tidur, serta
sebaiknya tidak menempuh perjalanan jauh sebelum mengikuti tes psikologi. Dengan
demikian pada saat menjalani tes, fisik dalam kondisi prima karena terkadang
pelaksanaan tes psikologi ini berlangsung dalam jangka waktu lama.
2. Banyak
berlatih. Dengan banyak berlatih, kita akan bisa menguasai berbagai macam jenis
soal serta semakin cepat dalam menganalisis soal tes yang diberikan. Hal ini
akan menghemat waktu berpikir saat mengerjakan tes. Mengingat dalam tes
psikologi ini, waktu yang diberikan biasanya sangat terbatas.
3. Datang
lebih awal ke lokasi ujian. Hal ini akan memberikan waktu bagi kita untuk
menyiapkan diri dengan lebih tenang serta beradaptasi dengan lingkungan.
4. Percaya
diri. Jangan pernah berpikir untuk mencontek pekerjaan kawan, meskipun dia
seorang yang sangat pandai. Sebab, dalam tes psikologi jawaban yang kita pilih
merupakan cermin pribadi sehingga tidak perlu meniru orang lain.
Sumber :