Glitter Text Generator at TextSpace.net

Jumat, 16 November 2012

TES PSIKOLOGI


Nama : Rindy Chairunisa
NPM : 18511041
Kelas : 2PA08

Pengertian, Tujuan dan Tips Tes Psikologi

Setiap orang memiliki kemampuan dan motivasi yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena pengaruh dari genetik dan lingkungan. Salah satu cabang ilmu yang dapat mempelajari kemampuan dalam diri seseorang adalah ilmu psikologi. Menurut ilmu psikologi, tingkat kemampuan seseorang dapat diukur berdasarkan kriteria tertentu. Tes psikologi terdapat dua macam, yaitu tes psikologi secara langsung dan tes psikologi online (secara tidak langsung). Tes psikologi online adalah mengerjakan tes psikologi di internet. Tes psikologi online dapat menghemat waktu. Kita bisa mengerjakan tes ini tanpa keluar dari rumah. Tetapi kekurangan dari tes psikologi online juga tidak sedikit. Biasanya soal-soal yang terdapat pada tes psikologi online adalah berbahasa inggris, jadi bisa memakan waktu kita untuk menterjemahkannya terlebih dahulu. Psikolog juga tidak bisa menilai langsung bagaimana mimik dan gerak tubuh kita pada saat mengerjakannya. Kadang kala hasilnya juga tidak sesuai dengan kepribadian kita yang sesungguhnya karena bisa saja terjadi manipulasi hasil. Sehingga hasilnya tidak valid. Maka dari itu lebih baik jika kita ingin mengikuti tes psikologi, ikutilah tes psikologi yang secara langsung. Walaupun waktu mengerjakannya tidak sebentar akan tetapi hasil yang kita terima bisa sesuai dengan kepribadian kita yang sesungguhnya. Pada dasarnya tes psikologi dilakukan bukan untuk mengetahui siapa yang paling pintar maupun siapa yang paling bagus, tetapi tes psikologi dilakukan untuk mengukur fungsi kognitif dan emosi seseorang.
        
Adapun beberapa tujuan peyelenggaraan tes psikologi, yaitu :
1.    Mengetahui bakat dan potensi seseorang. Hal ini berguna untuk mengarahkan seseorang dalam memilih bidang aktivitas yang hendak dilakukan. Misalnya seseorang yang memiliki kelebihan di bidang kemampuan verbal, akan lebih cocok bila diberikan aktivitas yang banyak berhubungan dengan bidang pemasaran atau public relation. Sementara, seseorang yang memiliki potensi pemikir, akan lebih sesuai jika beraktivitas yang tidak menuntut bertemu dengan banyak orang.
2.     Mengukur tingkat kematangan seseorang. Misalnya seseorang dianggap matang apabila memiliki kestabilan emosi yang baik serta mampu mengelola tingkat emosi mereka dengan baik. Bagi mereka yang mudah mengalami stres saat menghadapi tekanan yang berat, akan lebih sesuai jika beraktivitas yang tidak terlalu banyak membutuhkan batasan waktu.
3.   Kemampuan adaptasi dan pembelajaran. Misalnya seseorang yang mudah beradaptasi dengan lingkungan yang baru serta memiliki kemauan untuk terus belajar, tentu lebih disukai daripada mereka yang cenderung statis dengan apa yang sudah dimilikinya. 

Dari tes psikologi, karakter seseorang akan hal ini bisa dibaca melalui jawaban yang diberikan saat tes berlangsung.

Tes Psikologi dalam Kebutuhan Dunia Kerja
            Dalam dunia kerja, yang dibutuhkan bukan hanya para karyawan yang pintar secara IQ, melainkan yang memiliki kecerdasan secara emosional yang baik. Dengan menggunakan tes psikologi, seseorang dapat diketahui mampu bekerja dengan baik sesuai etika yang berlaku dalam perusahaan atau tidak. Jadi, bila ada seseorang yang dianggap kurang berkompeten memasuki suatu posisi pekerjaan, dapat dideteksi sedari awal melalui tes psikologi.
Tes psikologi yang biasanya disebut dengan psikotes tidak hanya dilakukan untuk penerimaan karyawan baru, tetapi bisa digunakan untuk keperluan terapi, untuk mengukur tingkat IQ seseorang, bahkan perkembangan mental. Berdasarkan hasil psikotes, dapat diketahui skala kecerdasan dan perkembangan mental seseorang.
Psikotes yang dilakukan dan dibuat oleh para ahli dalam dunia ilmu psikologi memiliki pola yang tidak sama persis karena dipengaruhi oleh pendekatan tes psikologi yang digunakan. Jadi, bisa saja setiap perusahaan memiliki pola tes psikologi yang berbeda-beda meskipun komponen tesnya sama.
Ada pula beberapa jenis tes psikologi yang dipergunakan dalam proses pengujian untuk meyeleksi calon tenaga kerja. Akan tetapi tidak selalu semua jenis tes diberikan kepada testee (subjek yang dites). Pemberian soal tes ini bergantung pada keperluannya. Menurut Lee J. Cronbach, dalam Essentials of Psychological Testing edisi tahun 1949, membagi dua kelompok besar tes psikologi, yaitu :
1.      Tes Kemampuan (inteligensi)
      Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui prestasi maksimal yang diperlukan dalam meneliti kemampuan dan kecakapan. Kecakapan merupakan potensi seseorang untuk memperoleh tindakan melalui pelatihan. Seseorang tidak akan pernah tahu apakah kecakapan itu kendati pun ia telah mencapai tingkat tertentu setelah pelatihan. Kita tidak dapat meyakinkan bahwa dengan pelatihan dan motivasi yang lebih baik, ia akan berbuat lebih baik. Adapun kemampuan adalah lebih nyata. Kemampuan dapat diartikan sebagai prestasi seseorang atas tugas yang diberikan saat itu dengan motivasi maksimal, tetapi tanpa pelatihan, kemampuan tak mungkin lebih baik dari kecakapan. Terkadang faktor emosional turut mempengaruhi sehingga kemampuan tidak dapat muncul seperti aslinya. Tes prestasi maksimal termasuk dalam bentuk tes kemampuan. Tes kemampuan mendefinisikan kata yang digunakan untuk memprediksi prestasi akademik, menjawab pertanyaan tentang pekerja yang ahli dan yang bukan ahli, serta merespon tanda secara otomatis untuk memilih pelamar dalam bidang tertentu.
2.      Tes Kebiasaan (Kepribadian)
     Tes prestasi khusus dipakai dalam meneliti kebiasaan dan kepribadian seseorang. Ada sedikit nilai yang menentukan seberapa sopan peserta tes yang diinginkan. Aspek kepribadian peserta tes, misalnya kejujuran, keterbukaan, emosi, dan lain-lain. Kepribadian biasanya dianalisis dengan cara deskriptif, tanpa usaha yang dibuat untuk mempertimbangkan sifat-sifat yang diharapkan.

Tips untuk Mengikuti Tes Psikologi
            Dalam tes psikologi, materi tes bukanlah soal yang membutuhkan pemikiran berat. Bahkan soal tes psikologi nyaris mirip dengan soal ujian yang diperuntukkan bagi siswa sekolah dasar. Meski demikian, tidak semua orang mampu menjalani tes psikologi dengan baik. Tidak sedikit orang yang gagal menjalani tes psikologi ini sehingga gagal untuk masuk ke perusahaan yang mereka inginkan. Padahal, dengan memahami beberapa kunci unutk sukses mengatasi tes psikologi, bukan tidak mungkin seseorang bisa meraih kesuksesan dalam ujian tersebut.
Beberapa kunci atau hal yang harus dipersiapkan seseorang pada saat hendak mengikuti tes psikologi, yaitu :
1.  Menyiapkan stamina yang baik. Salah satunya adalah dengan cara cukup tidur, serta sebaiknya tidak menempuh perjalanan jauh sebelum mengikuti tes psikologi. Dengan demikian pada saat menjalani tes, fisik dalam kondisi prima karena terkadang pelaksanaan tes psikologi ini berlangsung dalam jangka waktu lama.
2. Banyak berlatih. Dengan banyak berlatih, kita akan bisa menguasai berbagai macam jenis soal serta semakin cepat dalam menganalisis soal tes yang diberikan. Hal ini akan menghemat waktu berpikir saat mengerjakan tes. Mengingat dalam tes psikologi ini, waktu yang diberikan biasanya sangat terbatas.
3.   Datang lebih awal ke lokasi ujian. Hal ini akan memberikan waktu bagi kita untuk menyiapkan diri dengan lebih tenang serta beradaptasi dengan lingkungan.
4. Percaya diri. Jangan pernah berpikir untuk mencontek pekerjaan kawan, meskipun dia seorang yang sangat pandai. Sebab, dalam tes psikologi jawaban yang kita pilih merupakan cermin pribadi sehingga tidak perlu meniru orang lain.

Sumber :

Selasa, 23 Oktober 2012

Fenomena Spyware


Fenomena Spyware

Pada zaman modernisasi ini, semuanya sudah serba teknologi, semuanya serba instan. Sekarang untuk mendapatkan sebuah informasi tidak perlu bersusah payah mencari sumber yang ingin didatangi, kita hanya perlu duduk manis di depan komputer/laptop kita dan informasi itu akan sangat mudah kita dapatkan. Dari celah itulah banyak orang-orang yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan dunia maya sebagai tempat untuk melakukan kejahatan. Beragam gangguan terhadap komputer identik dengan virus. Sebenarnya ada lagi yang tidak kalah mengancam dari virus, yakni Spyware. Berbeda dengan virus yang menyebarkan diri sebanyak mungkin, misi utama Spyware adalah bersembunyi dan tinggal dalam jaringan komputer selama mungkin. Gangguan yang satu ini tidak cukup hanya diantisipasi dengan antivirus, butuh usaha keras untuk menghilangkan Spyware.
Spyware adalah sejenis software atau program yang terinstal pada komputer untuk melihat dan merekam akitivitas-aktivitas di internet atau program yang menyerang komputer dengan cara memata-matai komputer. Dengan adanya Spyware data-data penting seperti username, password, dan bahkan informasi rekening bank dapat dengan mudah dilihat oleh pihak ketiga yang membuat Spyware tersebut.
Spyware biasanya terinstal secara otomatis dan umumnya user tidak sadar saat sebuah software spyware terinstal. Misalnya saja saat mendownload free games, wallpaper, screensaver, dan file-file lainnya di internet. Beda dengan virus atau worm yang merusak kinerja suatu aplikasi, spyware justru memonitor aktivitas komputer dan mengirimkannya kepada pihak ketiga.
Berikut ini adalah karakteristik dari Spyware :
  • Terinstal dengan sendirinya dalam PC
  • Mengintai semua kegiatan secara sembunyi-sembunyi
  • Mengirim informasi tanpa terkendali dan semuanya terjadi di luar kontrol kita

Jadi sekarang kita tahu mengapa nomor rekening kartu kredit atau login dan password kita bisa hilang itu karena ulah Spyware. Sayangnya masih banyak user yang tidak sadar bahwa di dalam komputernya terdapat Spyware, maka dari itu kita perlu tahu tanda-tanda bahwa komputer kita terinfeksi Spyware.
  1. Terdapat toolbar baru, link, bookmark/favorites, yang tidak pernah kita instal sebelumnya pada browser.
  2. Homepage, mouse pointer, dan kolom pencarian pada browser kita berubah settingannya dari sebelumnya.
  3. Sering muncul Iklan pop-up, bahkan saat komputer tidak terhubung dengan internet.
  4. Ketika kita mengetikkan sebuah alamat website di browser, kita malah dibawa pada halaman web lain.
  5. Komputer tiba-tiba menjadi lambat, karena spyware tersebut akan menggunakan resource komputer, sehingga bisa mengurangi performa komputer secara keseluruhan.
Spyware memang sangat meresahkan para pengguna komputer terutama yang sering menggunakan internet. Maka dari itu kita perlu pintar-pintar memilih suatu program yang akan kita instal pada komputer kita. Berikut langkah-langkah untuk menghindari Spyware :
  •  Lakukan update atau patch pada software atau sistem operasi yang digunakan dari pembuatnya.
  •   Install Anti Spyware dan lakukan update secara berkala.
  •   Hati-hati terhadap situs yang meminta installasi program tertentu.
  •  Untuk penggunaan aplikasi gratisan, perhatikan review dari penggunanya, apakah terdapat spyware atau tidak.
  •  Usahakan tidak menggunakan jaringan Peer to Peer sharing.

Sumber :
       

Minggu, 03 Juni 2012

Dampak Positif dan Negatif Nuklir Terhadap Manusia

Nama : Rindy Chairunisa
Kelas : 1PA09
NPM : 18511041



Dampak Positif dan Negatif Nuklir Terhadap Manusia

          Dalam dunia kesehatan nuklir bagaikan dua buah sisi mata uang, dapat berefek positif maupun negatif. Nuklir digunakan dalam dunia kesehatan sebagai alat untuk mendiagnosa penyakit sekaligus dapat pula memberikan terapi. Henry Bacquerel penemu radioaktivitas telah membuka cakrawala nuklir untuk kesehatan. Masyarakat kedokteran menggunakan radioisotop Radium untuk pengobatan kanker, dan dikenal dengan Brakiterapi. Meskipun kemudian banyak ditemukan radiosiotop yang lebih menjanjikan untuk brakiterapi, sehingga Radium sudah tidak direkomendasikan lagi untuk digunakan. Radioisotop untuk diagnosa penyakit memanfaatkan instrumen yang disebut dengan Pesawat Gamma Kamera atau SPECT (Single Photon Emission Computed Thomography). Sedangkan aplikasi untuk terapi sumber radioisotop terbuka ini seringkali para pakar menyebutnya sebagai Endoradioterapi.
            Nuklir juga bisa menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Energi yang dihasilkan dari reaksi fisi nuklir terkendali di dalam reaktor nuklir dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik. Instalasi pembangkitan energi listrik semacam ini dikenal sebagai pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Salah satu bentuk reaktor nuklir adalah reaktor air bertekanan (pressurized water reactor/PWR) yang skemanya ditunjukkan dalam gambar. Energi yang dihasilkan di dalam reaktor nuklir berupa kalor atau panas yang dihasilkan oleh batang-batang bahan bakar. Kalor atau panas dialirkan keluar dari teras reaktor bersama air menuju alat penukar panas (heat exchanger). Di sini uap panas dipisahkan dari air dan dialirkan menuju turbin untuk menggerakkan turbin menghasilkan listrik, sedangkan air didinginkan dan dipompa kembali menuju reaktor. Uap air dingin yang mengalir keluar setelah melewati turbin dipompa kembali ke dalam reaktor. Untuk menjaga agar air di dalam reaktor (yang berada pada suhu 300 derajat celcius) tidak mendidih (air mendidih pada suhu 100 derajat celcius dan tekanan 1 atm), air dijaga dalam tekanan tinggi sebesar 160 atm. Tidak heran jika reaktor ini dinamakan reaktor air bertekanan.
            Namun disamping itu nuklir juga dapat memberikan efek negatif terhadap perkembangan kesehatan manusia. Pada tanggal 11 Maret 2011 dunia dikagetkan dengan bencana tsunami yang terjadi di jepang. Kini negeri yang memiliki kemajuan teknologi tinggi itu juga diancam bahaya baru yakni radiasi nuklir. Akibat gempa dan tsunami, pendingin nuklir tak lagi bekerja, hal inilah yang mengakibatkan nuklir nomor 1 di Fukushima meledak. Ancaman kontaminasi radioaktif pun menjadi pembicaraan baru di Jepang. Untuk menghindari ancaman radiasi akibat ledakan nuklir tersebut, pemerintah telah mengevakuasi warga dengan jarak radius 20 km dari pusat ledakan. Selain itu warga Jepang diminta untuk tetap di rumah, mematikan AC dan tidak meminum air langsung dari keran. Bagi warga yang hendak keluar rumah, pemerintah menyarankan untuk memakai jaket dan baju yang menutupi seluruh tubuh, mengenakan masker dan handuk basah guna mengurangi efek paparan langsung dari radiasi. Selain menghimbau warganya, pemerintah Jepang juga telah mengumpulkan yodium guna melawan penyakit radiasi. Investigasi terhadap dampak ledakan ini juga terus diselidik.
Sebenarnya, secara alami tubuh manusia memiliki mekanisme untuk melindungi diri dari kerusakan sel akibat radiasi maupun zat kimia berbahaya lainnya. Namun, radiasi pada tingkatan tertentu tidak bisa ditoleransi oleh tubuh, yang akan mengakibatkan sindrom radiasi akut (Acute Radiation Syndrome). ARS yang disebut juga keracunan radiasi ini memiliki beberapa gejala dan dampaknya.
·         Dampak awal atau jangka pendek akibat radiasi tinggi di sekitar reaktor nuklir antara lain adalah :
1.      Mual Muntah
2.      Diare
3.      Sakit Kepala
4.      Demam
Gejala awal ini bisa berlangsung hingga beberapa hari. Setelah gejala awal hilang, biasanya seseorang akan kembali bugar seperti tak terkena radiasi. Namun, tak lama penderitaan awal itu akan kembali dengan level yang lebih parah.
·         Dampak setelah terpapar radiasi nuklir selama beberapa hari di antaranya adalah :
1.      Pusing, mata berkunang-kunang
2.      Disorientasi atau bingung menentukan arah
3.      Lemah, letih dan tampak lesu
4.      Kerontokan rambut dan kebotakan
5.      Muntah darah
6.      Tekanan darah rendah
7.      Luka susah sembuh
·         Gejala kronis alias jangka panjang dari radiasi nuklir umumnya justru dipicu oleh tingkat radiasi yang rendah sehingga tidak disadari dan tidak diantisipasi hingga bertahun-tahun. Beberapa dampak mematikan akibat paparan radiasi nuklir jangka panjang antara lain adalah :
1.      Kanker
2.      Penuaan dini
3.      Gangguan sistem saraf dan reproduksi
4.      Mutasi genetik.
Kematian yang diakibatkan rusaknya tulang sumsum, infeksi, atau pendarahan juga menjadi akibat dari paparan radiasi nuklir jangka panjang.
Sumber : 
            http://gugling.com/2011/03/13/reaktor-nuklir-meledak-apa-bahayanya-bagi-manusi/
Flying Cute Pink Butterfly Pink Clover