Glitter Text Generator at TextSpace.net

Jumat, 12 April 2013

KEPRIBADIAN SEHAT

Nama : Rindy Chairunisa
Kelas  : 2PA08
NPM  : 18511041


KEPRIBADIAN SEHAT

¨      Aliran Psikoanalisa
Sigmund Freud (1856-1939) merupakan pendiri psikoanalisis. Freud mengembangkan suatu teori perilaku dan pikiran dengan mengatakan bahwa kebanyakan apa yang kita lakukan dan pikirkan hasil dari keinginan atau dorongan yang mencari pemunculan dalam perilaku dan pikiran. Titik penting dari keinginan dan dorongan ini, menurut teori psikoanalisa adalah bahwa mereka bersembunyi dari kesadaran individual, dengan kata lain mereka tidak disadari. Ini adalah ekspresi dari dorongan tidak sadar yang muncul dalam perilaku dan pikiran. Istilah “motivasi yang tidak disadari” atau unconscious motivation menguraikan ide kunci dari psikoanalisa.

¨      Aliran Behavioristik
John B. Watson (1878-1958)  Watson menolak bahwa pikiran sebagai subjek psikologi dan bersikeras bahwa psikologi dibatasi pada studi tentang perilaku dari kegiatan-kegiatan manusia dan binatang yang dapat diobservasi (atau yang secara potensial dapat diobservasi). Yang dipelajari adalah perilaku yang dapat diamati, bukan kesadaran karena merupakan pengertian yang meragukan (dubious).
Aliran perilaku mempunyai 3 ciri penting:
1.  Menekankan pada respon-respon yang dikondisikan sebagai elemen-elemen atau bangunan perilaku.
2.      Menekankan pada perilaku yang dipelajari daripada perilaku yang tidak dipelajari. Behaviorisme menolak kecenderungan-kecenderungan perilaku bawaan.
3.   Ciri ketiga dari behaviorisme difokuskan pada perilaku binatang. Menurut Watson, tidak ada perbedan esensial antara perilaku binatang dan bahwa kita dapat belajar tentang perilaku kita sendiri dari studi tentang apa yang dilakukan binatang.

¨      Aliran Humanistik
Abraham Maslow (1908-1970) dapat dipandang sebagai bapak dari psikologi Humanistik. Gerakan ini merasa tidak puas terhadap psikologi behavioristik dan psikoanalisis, dan memfokuskan penelitiannya pada manusia dengan ciri-ciri eksistensinya.
Psikologi Humanistik mulai di Amerika Serikat pada tahun 1950 dan terus berkembang. Tokoh-tokoh Psikologi Humanistik memandang behaviorisme mendehumanisasi manusia. Psikologi Humanistik  mengarahkan perhatiannya pada humanisasi psikologi yang menekankan keunikan manusia. Menurut Psikologi Humanistik, manusia adalah mahluk kreatif, yang dikendalikan oleh nilai-nilai dan pilihan-pilihannya sendiri bukan oleh kekuatan-kekuatan ketidaksadaran.
Maslow menjadi terkenal karena teori motivasinya, yang dituangkan dalam bukunya “Motivation and Personality”. Dalam buku tersebut diuraikan bahwa pada manusia terdapat lima macam kebutuhan yang berhirarki, meliputi:
1)      Kebutuhan-kebutuhan fisiologis (the physiological needs)
2)      Kebutuhan-kebutuhan rasa aman (the safety needs/the security needs)
3)      Kebutuhan rasa cinta dan memiliki (the love and belongingness needs)
4)      Kebutuhan akan penghargaan (the self-esteem needs)
5)      Kebutuhan akan aktualisasi diri (the self-actualization needs)
Kebutuhan-kebutuhan tersebut dikatakan berhierarki karena kebutuhan yang lebih tinggi menuntut dipenuhi apabila kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah sudah terpenuhi.
Menurut Maslow psikologi harus lebih manusiawi, yaitu lebih memusatkan perhatiannya pada masalah-masalah kemanusiaan. Psikologi harus mempelajari kedalaman sifat manusia, selain mempelajari yang nampak, juga mempelajari perilaku yang tidak nampak, mempelajari ketidaksadaran sekaligus mempelajari kesadaran. Instropeksi sebagai suatu metoda penelitian yang telah disingkirkan, harus dikembalikan lagi sebagai metoda penelitian psikologi. (Walgito, B. 2002:78)
Ada empat ciri psikologi yang berorirntasi humanistik, yaitu:
a)    Memusatkan pehatian pada person yang mengalami, dan karenanya berfokus pada pengalaman sebagai fenomena primer dalam mempelajari manusia.
b)   Memberi tekanan pada kualitas-kualitas yang khas manusia, seperti kreativitas, aktualitasi diri, sebagai lawan pandangan tentang manusia yang mekanistis dan reduksionistis.
c)      Menyadarkan diri pada kebermaknaan dalam memilih masalah-masalah yang akan dipelajari dan prosedur-prosedur penelitian yang akan digunakan.
d)  Memberikan perhatian penuh dan meletakkan nilai yang tinggi pada kemuliaan dan martabat manusia serta tertarik pada perkembangan potensi yang inheren pada setiap individu (Misiak dan Sexton, 1998).

Sumber :
Basuki, Heru. 2008. Psikologi Umum. Jakarta: Universitas Gunadarma.
Dwi B.P Riyanti, Hendro Prabowo, Ira Puspitawati. 2000. Psikologi Umum 1. Jakarta Universitas Gunadarma.

Flying Cute Pink Butterfly Pink Clover